Selasa, 01 Maret 2011

Kultur atau Budaya Perusahaan

Dalam salah satu proses wawancara calon karyawan di perusahaan tempat saya bekerja, ada pertanyaan yang cukup menarik dari salah seorang kandidat. Ceritanya kandidat tersebut pernah punya pengalaman kerja di sebuah perusahaan asing yang berasal dari negara yang sama dengan perusahaan tempat saya bekerja, kemudian dia menanyakan apakah kultur perusahaan disini (maksudnya di tempat saya bekerja) sama dengan perusahaan tempat dia bekerja dulu karena sama-sama dari negara yang sama. Pertanyaan ini menjadi menarik bagi saya karena bukan pertama kali saya dengar, pertanyaan serupa seringkali saya terima dari calon karyawan. Pertanyaan terkait dengan kultur atau budaya perusahaan. Ternyata kultur atau budaya perusahaan juga menjadi hal penting yang menjadi pertimbangan bagi calon karyawan sebelum menentukan apakah dia akan masuk ke perusahaan tersebut.

Apalah kultur perusahaan dan mengapa sangat penting bagi karyawan untuk mengetahuinya?

Menurut Kreitner and Kinicki dalam Organizational Behavior (2007), Budaya perusahaan atau organizational culture adalah shared values and beliefs that underlie a company's identity. Budaya perusahaan adalah nilai-nilai dan keyakinan yang dikomunikasikan kepada karyawan dan menjadi identitas perusahaanKultur perusahaan terbentuk oleh empat komponen utama yaitu nilai-nilai yang dianut oleh pendiri perusahaan, lingkungan industri dan bisnis, kultur nasional, dan visi serta perilaku pemimpin senior. Kultur perusahaan kemudian mempengaruhi proses/kebijakan perusahaan sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi sikap, perilaku serta motivasi karyawan. Kultur perusahaan dapat termanifestasi dari cara berpakaian karyawan, nilai-nilai perusahaan yang dipublikasikan, penghargaan-penghargaan yang diberikan pada karyawan, dekorasi-dekorasi yang ada dsb. Selain dari hal-hal yang bisa dengan mudah kita lihat tersebut, kultur perusahaan juga dapat kita rasakan dengan cara mengetahui emosi dan motivasi karyawan di perusahaan tersebut. Apabila emosi atau motivasi sebagian besar karyawan rendah maka bisa dipastikan bahwa kultur perusahaan tersebut kurang efektif, kemungkinan bahwa ada ketidak selarasan antara nilai-nilai individu dengan nilai-nilai perusahaan sehingga mempengaruhi motivasi karyawan.

Beberapa studi memperlihatkan kultur perusahaan sangat berkolerasi dengan sikap dan perilaku karyawan. Hasil studi juga memperlihatkan bahwa keselarasan atau harmoni antara nilai-nilai individu dan nilai-nilai perusahaan sangat memiliki keterkaitan dengan  komitmen perusahaan, kepuasan kerja, dan tingkat keluar masuk (turnover) karyawan. Dengan demikian pertanyaan calon karyawan tersebut diatas terkait dengan kultur perusahaan sangatlah wajar dan sangat penting untuk menentukan apakah bergabung dengan perusahaan tersebut atau tidak. Sebagai contoh bagi seorang individu yang sangat menghargai respek terhadap sesama tentu akan merasa tidak nyaman berada di lingkungan kerja yang tidak menganut nilai-nilai tersebut. Demikian pula apabila perusahaan memiliki nilai-nilai yang mengutamakan respek terhadap karyawan maka juga harus memilih individu yang menganut nilai-nilai tersebut untuk menghindari konflik di kemudian hari antara yang tercantum dalam nilai-nilai perusahaan dengan pelaksanaan.

Calon karyawan dapat mengumpulkan informasi mengenai kultur sebuah perusahaan dengan bertanya kepada pihak2 yang relevan, mengamati, membaca artikel-artikel maupun nilai-nilai perusahaan dan merasakan emosi dari para karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

                                                            -o-